MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SEBAGAI DASAR UNTUK MAKALAH MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Table of Contents
Perkembangan Psikologi pada Masa Anak Sekolah Dasar 6 – 12 tahun (Periode Intelektual)
Para ilmuan psikologi mengkhususkan sitematika dari proses perkembangan mengingat adanya sifat-sifat yang karakteristik, perbedaan-perbedaan tertentu, dan adanya ciri-ciri khusus pada anak manusia. Hal ini disebabkan oleh karena taraf perkembangan anak manusia itu memang selalu berlainan sifat dan ciri-cirinya.
Oleh adanya perbedaan sifat dan ciri-ciri setiap perkembangan tadi, terdapat
sistematika dari tiga jenis psikologi, yaitu:
- Psikologi genetis atau psikologi perkembangan (psikologi anak) dimulai dengan periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa.
- Psikologi umum yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia budaya yang bermoral dan dewasa.
- Gerontologi yaitu ilmu jiwa yang mempelajari semua permasalahan yang terdapat pada usia tua.
Mula-mula
sikap anak terhadap kenyataan faktual bercorak sangat objektif. Lambat laun
gambaran yang diperoleh tentang alam nyata akan makin bertambah sempurna dan makin objektif. Dengan begitu anak-anak mulai merebut dan menguasai
dunia sekitar secara objektif. Dalam fase inilah anak menceburkan diri ke dalam
masyarakat luas yaitu masyarakat di luar keluarga, sekolah, dan kelompok sosial
lainnya.
Mengingat
perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah, dan mengingat bahwa
lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu memberikan seluruh fasilitas
untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak terutama fungsi intelektual dalam
mengejar kemajuan zaman modern, maka anak memerlukan satu lingkungan sosial
yang baru yang lebih luas berupa sekolah untuk mengembangkan sekolahnya.
Pada
usia sekolah ini sikap hidup yang egosentris diganti dengan sikap yang objektif
dan empiris berdasarkan pengalaman. Emosionalitas anak menjadi berkurang
sedangkan unsur intelek dan akal budi (rasio, fikir) jadi semakin menonjol.
Minat anak yang objektif terhadap dunia sekitar menjadi besar. Sehubungan
dengan semua ini, masa sekolah rendah disebut pula sebagai periode intelektual.
Anak
sekarang mulai belajar menjadi realis-kecil, yang berhasyat sekali mempelajari
dan menguasai dunia secara objektif. Untuk aktivitas itu ia memerlukan banyak
informasi. Karenanya dia selalu haus-bertanya, meminta bimbingan,
menuntut pengajaran, serta menginginkan pendidikan.
Dengan
pengajaran di sekolah anak dipersiapkan mampu malaksanakan tugas dan kewajiban
yang baru, khususnya dipersiapkan
untuk tugas-tugas hidup yang cukup berat pada usia dewasa. Untuk semua ini
diperlukan bimbingan dan tuntunan formal (pendidikan) yang cukup lama. Pada
zaman modern sekarang , lembaga-lembaga pendidikan memikul tugas untuk
memberikan pendidikan formal pada anak-anak. Sebab semua pendidikan dan
pengajaran di sekolah ditujukan pada pemberian fasilitas bagi pengembangan
segenap fungsi jasmani dan rohani anak didik.
Sekolah sebagai Pembentuk Sikap dan Perilaku Siswa
Dari
lingkungan keluarga yang sempit, anak sekarang memasuki lingkungan sekolah yang
lebih luas, yang mempunyai kondisi dan situasi berbeda sekali dengan keluarga.
Di sekolah hasi-hasil kebudayaan bangsa dan zamannya akan ditransformasikan pada anak. Dengan pengoperan
hasil budaya tadi, diharapkan agar anak bisa mempelajari produ-produk kultur
bangsanya, untuk kemudian mampu bertingkah laku sesuai dengan norma-norma etis
dan norma sosial lingkungan sekolah.
Dalam
keadaan normal, fikiran anak usia sekolah dasar berkembang secara
berangsur-angsur dan secara tenang. Anak betul-betul dalam stadium belajar. Di
samping keluarga, sekolah juga memberikan pengaruh yang sitematis terhadap
pembentukan akal-budi anak.
Fungsi
kemauan pada masa ini belum berkembang secara penuh. Anak belum mempunyai
kekuasaan atas diri sendiri. Artinya anak belum bisa mengatur diri sendiri,
belum ada proses regulasi-diri. Anak lebih suka tunduk pada kewibawaan
yang tegas dari orang tua dan pendidik. Bahkan anak menuntut adanya kewibawaan
dan sikap yang kokoh serta konsekuen. Sekolah menyajikan kewibawaan, disiplin,
tata tertib, dan aturan-aturan normatif lainnya.
Disiplin
sekolah dan kewibawaan guru memberikan kegairahan pada situasi bekerja dan
usaha belajar anak. Pada saat itu anak senang pergi ke sekolah. Ia merasa suka
dan betah tinggal di sekolah. Tidak jarang anak terpesona dan terikat hatinya
pada gurunya. Selama periode ini belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan
khususnya bagi anak-anak yang sehat jasmani dan rohaninya.
Yang
penting untuk diperhatikan pada usia sekolah rendah adalah daya kemauan anak
belum kuat, dan belum berkembang penuh. Oleh karena itu perlu adanya tuntunan
yang bijaksana dan kewibawaan untuk memupuk disiplin dan tata tertib sehingga
dapat memupuk pertumbuhan kemauan yang kokoh dan kuat.
Karena
unsur kemauan belum berkembang penuh, anak mudah dipengaruhi oleh ajakan-ajakan
yang menjurus pada keburukandan kejahatan. Tetapi anak juga mudah dilecut
melakukan hal-hal yang konstruktif baik. Persahabatan anak pada usia ini masih
belum kekal, mudah berganti-ganti, dan sesuai denga situasi sesaat, sebab unsur
kemauannya belum mantap.
Dalam
pendidikan juga perlu diajarkan pengereman dan pengendalian nafsu. Pengenalan
dan kepatuhan terhadap norma-norma hidup perlu sekali ditanamkan pada anak.
Dalam proses pendidikan unsur ketegasan dari pendidik serta orang tua mutlak
perlu, untuk menumbuhkan dan memantapkan kemauan anak sampai anak mampu
berkemauan sendiri.
Selanjutnya,
dengan segenap sifat-sifat anak yang baik pada periode sekolah ini, disertai
kemampuan berfikir logis objektif, serta bantuan bimbingan tegas bijaksana dari
semua komponen pendukung, anak mulai membuat rencana hidup bagi masa depannya.
MEMAHAMI ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Sebagai seorang psikolog nantinya, bekal psikologi anak kiranya sudah mencukupi. Jadi disini hanya dibahas hal-hal pokok yang menyangkut anak usia Sekolah Dasar, dengan perkiraan usia anatara enam sampai tiga belas tahun.
Meskipun semua pertumbuhan mengikuti pola umum, kita harus tahu bahwa setiap
anak mempunyai pola dan jadwal tumbuh yang khas bagi diri anak itu. Ada anak
yang masak" lebih cepat, ada yang lebih laban dari kelompok usianya, baik
itu dari segi fisik, mental, emosionalnya maupun sosialnya. tapi terlalu cepat
atau lambatnya pertumbuhan itu juga tidak pada semua segi, tapi bisa dari satu
atau bebrapa segi. Perbedaan kecepatan perkembangan anak itu sendiri dapat kita
lihat disebabkan oleh pembawaan ataupun oleh pengalaman hidup (seperti gizinya, penyakitnya, dan deprivasi).
Perkembangan anak pada fase usia sd ini juga perlu dimengerti bukan
hanya oleh para psikolog tetapi juga para staf sekolah yang lainnya. Hal yang
perlu diingatkan yaitu perlunya teman sebaya bagi perkembangan kemasakan
secara kesuluruhan - baik itu sisiknya, intelektualnya atau mentalnya,
sosialnya, seksualnya, moralnya maupun emosionalnya. Kesempatan anak bermain dengan
teman sebayanya membuat si anak nantinya mampu untuk mengenali mana anak
laki-laki dan mana anak perempuan,. Pergaulan teman sebaya ini juga membuat si
anak nantinya lebih mandiri dari orangtua, belajar bertanggung jawab atas perbuatan
sendiri ( apa yang mereka lakukan ), belajar mengontrol emosinyabelajar membuat
atauran ( main ) dan mematuhinya, belajar membedakan mana yang layak dikatakan
benar mana yang layak dikatakan salah serta belajar berkomunikasi timbal balik
yang sejajar.
Pada Fase anak-anak pertengahan ( 6 sampai 10 tahun )
Masih terjadi pertumbuhan (laju pertumbuhan lebih lamban daripada sebelumnya) perkembangan motorik dan koordinasi gerakannnya belum begitu sempurna tapi deksteritas jari-jari. Koordinasi visual-motoriknya sudah cukup untuk membuat anak mampu menggunakan tangan dan jari-jarinya untuk menulis, menggambar, menjahit, bahkan memainkan alat musik. Pengontrolan gerakan otot besar masih lebih unggul dibandingkan dengan pengontrolan gerakan otot kecilnya. Anak ini membutuhkan energi yang berlebihan dan juga membutuhkan keseimbangan antara istirahat dan kegiatan unutk memnuhi tuntutan tugas dari sekolah yang makin lama makin besar.
Perkembangan mentalnya sendiri, kemampuan dan keterampilan yangpenting baca-tulis-hitung. Pada fase inilah nantinya anak menyadari perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan dan hal ini juga yang menyebabkan mereka bermain terpisah. Pada saat ini juga anak mulai menyadari bahwa ada perbedan perilaku yang diharapkan dilakukan anak perempuan dan dilakukan anak laki-laki.
Dan pada
fase ini jugalah anak-anak akan belajar lebih mandiri, belajar lebih bertanggungjawab, serta lebih mengontrol emosi. Disini lah timbul
tatanilai baik dan buruk muncul.
Perkembangan fase anak akhir
Laju
pekermbangan fisiknya lebih lamban, tapi umumnya kesehatannya baik. Anak
perempuan yang berkembang lebih cepat, melambung ke fase perkembanagn
berikutnya ialah fase pubescence . Akibatnya anak-anak ini
menjadi canggung karena perkembangannya yang cepat. seperti : Pembesaran
buah dada, pinggul dan menstruasi dapat menyebabkan masalah penyusaian diri
tersendiri. Perubahan suara dan perubahan karakteristik seks pada anak-anak
laki-laki juga berkembang cepat mulai tampak. Mereka semua
ingin berbuat sesuatu, ingin mencoba kemampuannya. saatnya anak-anak
menunjukkan kecenderungan menjauhi orang dewasa dan berpaling kepada
teman sebayanya untuk keakraban dan cara hidup. Mandiri dalam ide maupun
kegiatan adalah sebuah perilaku normal pada tahap ini. Pada fase ini, anak
lebih banyak membutuhkan dukungan dari orangtua maupun dari teman sebayanya,untuk
membantu mereka menemukan batasan sampai sejauh mana perilaku mereka dapat
diterima.
Dalam beberapa hal, pada fase ini, anak menunjukkan rasa takut
dan rasa cemas yang disebabkan oleh perkembagan kemandiriannya, harapan
orangtua dan sekolah, dan masalah keluarga. Masalah persaingan juga
menjadi ancaman bagi ketenangan emosi mereka. Keinginan untuk belajar disertai
minat yang luas variasinya. Telah mengembangkan kemampuannya memahami masalah
sebab-akibat, membentuk konsep, dan mulai dapat memecahkan masalah yang
sederhana. Mereka sudah lebih toleran, tidak menganggap sesuatu yang benar
dan yang salah selalu salah, sehingga sudah mampu melihat bahwa "
antara putih dan hitam ada kelabu " nah, setelah kita memahami
perkembangan anak usia 6 sampai 13 tahun ini, apa yang perlu diterapkan? Memahami
pola perkembangan individual dan normatifnya banyak sekali gunanya. kita
dapat membantu si anak dalam perkembangan kemasakan sosial maupun emosionalnya.
memahami proses perkembangan si anak juga bisa mengurangi kecemasan dan
ketegangan yang dialami oleh orangtuanya mauoun gurunya. Anak-anak bisa
lebih bahagia jika mereka tau bahwa orang dewasa memahami mode perilaku
sebagai suatu langkah normal dalam proses perkembangan.
Sebagai kesimpulan
penelitian-penelitian perkembanagn manusia, hal-hal yang penting antara lain
adalah :
- Anak itu mepunyai kemiripan dan perbedaan dalam perkembangannya,
- Tiap anak memiliki jadwal perkembangannya masing-masing dan dengan gaya masing-masing.
- Perkembangan membutuhkan waktu , perkembangan dapat didukung tapi tdk dapat dipaksa.
- Perkembangan kemampuan pada satu individu dapat berbed,
- Perkembangan individu berkesinambungan dan mengikuti urutan pada tiap individu.
- yang mendukung kesejahteraan fisik dan merangsang pertumbuhan, seperti makanan, kehangatan, udara,dll
- yang mendukung kesejahteraan emosional seperti rasa aman, dan rasa diri
- yang mengarahkan pada peningkatan kemampuan kemandirian untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan.
Kebutuhan emosional manusia juga perlu dipikirkan apabila kita berusaha memahami anak sd, kebutuhan untuk rasa belonging, prestasi, sekuriti secara ekonomik, cinta dan kasih sayang, dan kebutuhan untuk bebas dari ketakutandan perasaan sampai taraf tertentu dan kebutuhan untuk self respect dan memahami diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, kartini, 1995, Psikologi
Anak: Psikologi Perkembamngan, Bandung: Mandar Maju
Woolfolk, Anita E., 2004, Mendidik
Anak-Anak Bermasalah, Jakarta: Inisiasi Press.
Sukadji,
S.(2000).Psikologi Pendidikan dan psikologi sekolah. Depok:Lembaga
Pengambangan
Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)Fakultas Piskologi
Universitas Indonesia.
Terima Kasih atas kunjungan anda,
jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar atas postingan ini...
Post a Comment